History

History
"History Make Me Happy"

Wednesday 23 July 2014

Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis



Pengaruh revolusi Amerika (1774) terhadap revolusi Perancis (1789)
Pengaruh revolusi Amerika begitu besar di daratan Eropa. Revolusi kemerdekaan Amerika Serikat yang melahirkan semangat liberalisme, dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, membawa pengaruh besar bagi negara-negara dunia. Revolusi Perancis misalnya, rakyat menuntut adanya pengakuan hak-haknya dan menuntut kebebasan dari pemerintahan absolut. Revolusi Perancis 14 Juli 1989 diilhami dari revolusi yang terjadi di daratan Amerika. Penjara Bastille diserang, raja yang absolut digulingkan dan pemerintahan didasarkan atas sistem perwakilan rakyat.
Paham kebebasan di Perancis mendapat pengaruh dari paham kebebasan Amerika yang dibawa Jenderal Laffayette dan pasukannya. Ketika membantu kaum koloni Amerika yang berperang melawan Inggris, mereka menyaksikan satu kehidupan yang berbeda dengan negaranya. Salah satunya perkembangan liberalisme (paham kebebasan). Setelah kembali ke Perancis, mereka mengembangkan dan akhirnya terjadi revolusi Perancis.
Revolusi Amerika atau yang sering disebut juga dengan perang kemerdekaan Amerika merupakan suatu revolusi yang sangat penting artinya bagi munculnya Revolusi Perancis. Pentingnya revolusi ini karena merupakan peperangan untuk mempertahankan kebebasan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Selain itu juga merupakan bentuk penentangan terhadap penindasan terhadap sesama manusia.
Salah satu pernyataan kemerdekaan Amerika yang mempengaruhi timbulnya Revolusi Perancis itu diantaranya berbunyi: “dan dengan sendirinya terang bahwa semua orang diciptakan sama, bahwa mereka oleh Tuhan dikaruniai beberapa hak yang tidak dapat ditawar gugat. Di antaranya hak untuk hidup, kemerdekaan dan kehendak mencapai kebahagiaan. Bahwa untuk melindungi hak hak itu, pemerintah harus dilakukan oleh orang-orang yang menerima kekuasaan atas persetujuan mereka yang diperintah. Bahwa manakala sesuatu pemerintah membahayakan bagi pemeliharaan maksud itu adalah hak rakyat untuk mengganti atau menghapuskan pemerintah itu dan membentuk pemerintah baru”.
Isi pernyataan di atas merangsang rakyat Perancis untuk membebaskan diri dari kekuasaan raja yang absolute. Pengaruh pernyataan di atas juga menjadikan rakyat Perancis tidak ingin lagi negara dikuasai oleh raja, karena raja dianggap sebagai tiran yang menindas rakyat. Atas dasar inilah timbul Revolusi Perancis pada tahun 1789.

Perang Salib dan Penjelajahan Samudera



Antara Perang Salib dan Penjelajahan Samudera

Perang Salib (Crusade War) ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen menggunakan tanda salib dalam pakaian mereka. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut dengan perang suci. Perang Salib berlangsung kurang lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode. Kekalahan bangsa eropa dalam Perang salib membawa dampak yang luar biasa terhadap perkembangan pelayaran bangsa Eropa.
Eropa bukanlah kawasan yang paling maju pada awal abad ke-15, dan juga bukan merupakan kawasan yang paling dinamis. Semua kebutuhan di Eropa di pasok dari Asia baik itu kain, rempah-rempah, Emas dan lain-lain. Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang Salib (1096-1291). Selain itu, dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya.

Teori-teori Pembelajaran



Teori-teori Pembelajaran 
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.
Dalam pembelajaran, terdapat empat teori pembelajaran. Di mana teori pembelajaran tersebut mempunyai karakteristik dan sudut pandang yang berbeda dalam pelaksanaannya. Teori-teori pembelajaran tersebut diantaranya yaitu pembelajaran menurut aliran behavioristik, pembelajaran menurut aliran kognitif, pembelajaran menurut aliran humanistik, dan pembelajaran menurut aliran kontemporer.

Biografi Kartini



Raden Adjeng Kartini adalah seorang putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Beliau adalah keturunan keluarga yang cerdas. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Jadi, sebagai pelajar marilah kita teruskan perjuangan RA Kartini dengan cara belajar yang tekun.

Tradisi dan kearifan lokal masyarakat



TRADISI PENANAMAN PADI PETANI BAYAN
(Deskripsi Etnografis Kearifan Lokal Masyarakat Adat Bayan Lombok
 Nusa Tenggara Barat)


PENDAHULUAN
            Bayan adalah sebuah desa di sekitar hutan yang terletak di sisi barat daya Pulau Lombok, berada di kaki Gunung Rinjani. Desa yang dikenal dengan penduduk asli suku sasak ini memiliki loyalitas terhadap adat istiadat dalam banyak hal, pola dan tata cara bermukim. Orang Sasak, leluhur asli orang Bayan sekarang, merupakan pemilik kebudayaan yang unik dan sakral (John Ryan Bartolomew. 2001; Erni Budiwanti, 2000). Dalam kehidupan keseharian, mereka memiliki beragam tradisi luhur yang hingga sekarang masih diterapkan, salah satunya adalah pengetahuan tentang waktu. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, dikenal dengan sebutan Islam wetu telu.
Secara administratif, Desa Bayan merupakan salah satu desa dari 9 desa yang terdapat di kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Wilayah desa ini memanjang mulai dari kaki Gunung Rinjani sampai ke tepi laut utara. Lokasinya merupakan salah satu jalur pendakian ke gunung tersebut. Dari segi topografi, daerah Bayan dan dusun-dusun sekitarnya tersebar dari yang berbatasan langsung dengan laut hingga ke dusun yang memiliki ketinggian 700 m dpl. Luas wilayah desa Bayan adalah 3.716 Ha dengan jumlah penduduk 4.453 jiwa. Dari luas tersebut, sebesar 1.095 Ha merupakan lahan pertanian dengan topografi wilayah berbukit Sebagian besar masyarakat desa Bayan bermata pencaharian sebagai petani dengan persentase mencapai 90 % (KKL Unnes, 2012). Mata pencaharian penduduk di wilayah ini sebagian besar adalah bertani. Hasil pertanian berupa padi, sayur-sayuran, kelapa, buah-buahan serta bawang merah dan bawang putih yang menjadi hasil andalan.