History

History
"History Make Me Happy"

Thursday 10 January 2013

Prospek Kerja Bermodalkan Ilmu Sejarah


Prospek Kerja Bermodalkan Ilmu Sejarah

Di dalam dunia perguruan tinggi, setiap jurusan atau program studi menawarkan spesifikasi keilmuan sekaligus peluang kerja ke depannya. Salah satunya adalah jurusan sejarah. Jurusan ini memiliki orientasi pengajaran mengenai aktivitas dan peninggalan manusia pada masa lampau. Walaupun memiliki spesifikasi tersendiri, tetapi peminat pada jurusan sejarah lebih sedikit dibandingkan dengan jurusan-jurusan yang lain.
 Ada beberapa sebab yang membuat jurusan sejarah seakan “sepi” peminat. Penyebab yang pertama adalah karena perubahan cara pikir masyarakat yang sekarang lebih economic oriented. Mungkin bila sudah ada perbaikan ekonomi, masyarakat akan kembali rindu pada hal-hal yang berbau non ekonomi (tidak economi oriented). Masyarakat Barat lebih banyak yang berminat pada sejarah, karena mereka memiliki waktu lebih untuk memikirkan bidang lain di luar masalah ekonomi.
Faktor yang kedua adalah sepertinya sekarang sudah menjadi sebuah trend terjadinya penurunan minat dari calon mahasiswa baru. Khususnya minat mereka di bidang sosial, apalagi sejarah. Hal ini tidak lepas dari perkembangan situasi negara sendiri terutama segi ekonomi. Banyak stockholder (pemegang saham) menganggap bahwa jurusan ilmu sosial atau sastra, termasuk sejarah kurang marketable dari pasaran tenaga kerja. Yang ketiga adalah karena kesadaran sejarah dari masyarakat atau generasi muda yang barangkali perlu mendapat perhatian yang lebih khusus sehingga peminat sejarah nantinya bisa bertambah ( Tri Sulistyono, 2004).
Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya.  Menurut Prof. Djoko Suryo, Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM banyak nilai-nilai dan pelajaran yang bisa ditarik dari perjalanan kehidupan manusia dalam sejarahnya. Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan peradaban waktu, menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu (Kuntowijoyo, 1995: 20).
Dalam kenyataannya ada beragam alasan seseorang masuk ke dalam jurusan sejarah. Ada yang benar-benar ingin mempelajari sejarah karena menyenangi hal-hal yang berbau historis. Tetapi ada pula yang beralasan “terpaksa” masuk jurusan sejarah karena tidak diterima di jurusan lain. Pada umumnya mahasiswa jurusan sejarah masih bertanya-tanya mengenai prospek kerja ke depannya setelah lulus kuliah. Ada yang bingung ketika ditanya setelah lulus mau jadi apa. Padahal itu hanya asumsi dari sebagian mahasiswa yang belum mengetahui berbagai peluang kerja dengan modal ilmu sejarah yang sudah didapatkan. Ada beberapa prospek kerja, baik yang berkaitan dengan  ilmu sejarah secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pemilihan topik tentang peluang profesi dengan modal ilmu sejarah dalam artikel ini bertujuan untuk membuka cakrawala bagi lulusan sejarah yang masih bingung mengenai peluang kerja setelah lulus. Artikel ini juga ingin membahas beberapa peluang profesi yang dapat dijadikan prospek kerja ke depan bagi lulusan sejarah.
Profesi Kesejarahan
Pada umumnya apa yang ada di benak masyarakat mengenai lulusan sejarah salah satunya adalah menjadi guru. Hal ini memang tidak seluruhnya salah, tetapi juga tidak seluruhnya benar. Pada dasarnya ada beberapa peluang kerja yang berkaitan langsung dengan ilmu sejarah, di antaranya: guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, serta peneliti dan penulis sejarah (Kuntowijoyo, 1995:3). Profesi-profesi ini membutuhkan ilmu sejarah sebagai pondasi utama dalam pekerjaan. Hal ini disebabkan di dalam profesi-profesi semacam ini ada pengejawantahan dari ilmu sejarah yang sudah diperoleh secara langsung untuk diterapkan di dalam lapangan pekerjaan. 
Barangkali kata sejarah didengar pertama kali karena dipakai oleh guru sejarah yang selalu berhubungan dengan siswa dalam pengajaran sejarah. Lulusan sejarah memiliki peluang besar menjadi guru sejarah. Hal ini sangat bersesuaian dengan bidang ilmu yang sudah dipejari di bangku kuliah. Lebih lanjut ini didukung dengan latar belakang basic keilmuan yang telah mapan karena telah menerima pelajaran sejarah selama beberapa waktu. Selain itu dengan menjadi guru juga dapat mentransfer pengetahuan sejarah yang sudah didapat kepada siswanya.
Lulusan sejarah juga memiliki peluang untuk menjadi pegawai sejarah. Pegawai sejarah, termasuk di dalamnya ialah para pegawai purbakala, museum dan monumen, balai-balai kajian sejarah dan arsip serta pustakawan. Tugas kesejarahan mereka ialah berhubungan dengan masyarakat untuk menanamkan kesadaran sejarah. Di dalam jurusan sejarah diajarkan tentang pewarisan budaya serta pencarian dan penataan arsip. Jadi, lulusan sejarah memiliki modal dasar untuk memasuki segmen kerja ini.
Setiap instansi, terutama TNI/POLRI mempekerjakan sejarawan untuk mencatat apa-apa yang terjadi di lingkungannya dan menulis sejarah lingkungannya. TNI/POLRI misalnya, selalu mengikutsertakan sejarawan dalam setiap operasi dan menugaskan sejarawan untuk menulis kegiatan-kegiatan TNI/POLRI. Bagi lulusan sejarah terutama yang masih “hijau”, memasuki dunia kerja di bidang ini cukup sulit. Tetapi segmen ini dapat menjadi alternatif peluang kerja bagi lulusan sejarah, untuk dapat menjadi “pencatat sejarah” di instansi-insatnsi pemerintah.
Mengenai peneliti dan penulis sejarah, kelompok inilah yang dihasilkan melalui pelatihan di perguruan tinggi. Pada dasarnya seorang lulusan sejarah juga merupakan peneliti dan penulis sejarah. Tetapi hasil penelitian dan tulisan mereka tidak ditulis untuk memenuhi selera pasar, tetapi semata-mata dari pertimbangan akademis. Dalam konteks ini, status “bawaan” lulusan sejarah yang juga seorang peneliti dan penulis sejarah dapat menjadi alternatif peluang kerja. Lulusan sejarah dapat mencoba menulis sebuah jurnal, artikel atau bahkan sebuah buku, yang diorientasikan untuk publik. Tulisan yang dihasilkan harus mampu menyentuh segi pemasaran sehingga dapat diterbitkan. Hal ini dapat membawa profit tersendiri bagi penulisnya.
Lulusan sejarah memiliki potensi dan peluang yang besar untuk masuk dalam profesi-profesi kesejarahan ini. Selain dekat dengan bidang ilmunya, profesi-profesi semacam ini harus didukung oleh pengetahuan dan penguasaan ilmu sejarah yang cukup dalam. Profesi kesejarahan ini juga menuntut aplikasi ilmu sejarah secara langsung di lapangan pekerjaan.
Alternatif Profesi
Tidak semua lulusan sejarah dapat tertampung dalam profesi kesejarahan. Ada lulusan yang jadi karyawan pengusaha sepatu, pengalengan ikan, perusahaan farmasi, dan tidak sedikit yang menjadi guru di luar ilmunya. Jika dilihat sepintas, pekerjaan-pekerjaan semacam ini memang jauh dari basic keilmuan sejarah yang sudah dipelajari. Fenomena ini muncul disebabkan beragam hal. Salah satunya adalah persaingan yang semakin sulit dalam dunia kerja.
            Sebab yang lain adalah banyak lulusan sejarah yang berasumsi langkanya kesempatan kerja dengan modal ilmu sejarah sebagai basic utamanya. Hal ini menjadikan banyak lulusan sejarah yang terkesan “lari” dari ilmunya dan mencari pekerjaan di bidang di luar ilmunya. Lulusan sejarah ada yang bekerja di kantor-kantor perusahaan (contohnya Honda Astra ), di Bank-bank, di pabrik-pabrik, dan di tempat-tempat lain yang terkesan jauh dari ilmu sejarah.
            Ada beberapa alternatif profesi yang sepintas jauh dari basic dasar ilmu sejarah. Tetapi dalam kenyataannya ada korelasinya dengan ilmu sejarah yang diajarkan di perguruan tinggi (jurusan sejarah). Profesi seperti wartawan sepintas tidak ada hubungan secara langsung dengan ilmu sejarah yang diajarkan di perguruan tinggi. Tetapi jika dilihat lebih dalam, ada saling keterkaitan antara ilmu sejarah dengan profesi wartawan.
            Dalam menulis karya atau tulisan sejarah, seorang mahasiswa sejarah harus mengedepankan fakta-fakta yang riil untuk mendukung kajiannya. Mahasiswa sejarah tidak boleh menulis sebuah tulisan sejarah tanpa disertai fakta atau bukti nyata. Di dalam jurusan sejarah diajarkan bagaimana mencari, mengumpulkan dan menilai fakta secara benar. Seorang wartawan di dalam menyusun laporan atau beritanya juga harus berdasarkan fakta-fakta di lapangan. Dalam laporannya ia harus mengedepankan kebenaran isi dari apa yang sudah diberitakan.
Sebagai tambahan, di dalam jurusan sejarah diajarkan juga tentang metode dan teknik  penulisan karya-karya ilmiah. Adanya faktor semacam ini menjadikan seorang mahasiswa sejarah sedikit banyak mengetahui tentang cara-cara membuat karya tulis yang benar. Hal ini juga harus didukung oleh kemauan untuk menuangkan pikiran menjadi sebuah tulisan.
            Seorang wartawan menulis laporan dalam bentuk sekumpulan fakta-fakta yang lebih bersifat up to date dan marketable, sedangkan di dalam jurusan sejarah lebih mempelajari fakta-fakta yang sifatnya masa lampau dan menjadikannya sebuah tulisan sejarah.  Tetapi dengan modal teknik pencarian dan pengumpulan fakta  serta metode penulisan karya tulis yang sudah didapat di jurusan sejarah, seorang lulusan sejarah memiliki peluang yang potensial untuk bisa bekerja sebagai wartawan.
            Lulusan sejarah juga memiliki peluang untuk menjadi sineas atau penulis skenario, terutama skenario yang berhubungan dengan sejarah. Pada tahun 2004 Mira Lesmana dari Miles Production meluncurkan film bertemakan sejarah yaitu Soe Hok Gie. Realita ini menunjukkan bahwa ada peluang di bidang entertainment bagi lulusan sejarah. Untuk menulis skenario yang bertemakan sejarah, maka penulisannya harus didasari oleh fakta yang kuat untuk membuat cerita tersebut. Walaupun kelihatannya sangat sulit, tetapi peluang ini dapat menjadi alternatif yang patut untuk dicoba. Hal ini juga harus didukung oleh imjinasi kesejarahan yang kuat.
            Menjadi pemandu wisata historis (historical guide) merupakan salah satu peluang profesi yang dapat dijajal oleh lulusan sejarah. Modal pengetahuan sejarah yang sudah didapat di bangku kuliah merupakan faktor pendukung yang sangat penting untuk menjadi seorang historical guide. Hal ini harus didukung pula oleh keterampilan berbicara dan penguasaan bahasa, termasuk bahasa asing. Dengan track record seperti ini maka seorang lulusan sejarah bisa menjadi guide yang handal.   
Hemat kata, lulusan sejarah tidak perlu takut atau minder ketika akan memasuki dunia kerja. Ada beberapa peluang profesi yang dapat dimasuki dengan bermodalkan ilmu sejarah. Baik itu berupa profesi kesejarahan maupun profesi yang seakan “jauh” dari sejarah. Dengan modal ilmu sejarah disertai dukungan tekad yang bulat serta kemauan bekerja keras, seorang lulusan sejarah memiliki peluang yang potensial untuk tetap dapat masuk dan eksis di dalam  persaingan dunia kerja yang semakin sulit ini.

Sumber Pustaka
Djoko Suryo, “Belajar Dari Sejarah dan Humaniora”, Kompas Edisi Yogyakarta 22 Maret 2006.
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang, 1995).
Mareike Sumilat, “Peluang Kerja Lulusan Sejarah Terbuka Luas”,  Harian Komentar  Tahun 2003, Ambon.
Singgih Tri Sulistyono, “Jurusan Sejarah Menggapai Masa” (Semarang: LPM Hayam Wuruk, 2004).

5 comments:

  1. wih gan kayanya alumnus undip nih ya hehehe

    ReplyDelete
  2. makasih gan untuk infonya..

    ReplyDelete
  3. benar sekali.. agree with u..

    ReplyDelete
  4. kalau boleh tahu, sekarang adminnya gimana ya ?
    Blog SBMPTN

    ReplyDelete
  5. Mksih gan, kebetulan sekarang saya kuliah di jurusan ilmu sejarah

    ReplyDelete