Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada masa lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, pada intinya merupakan suatu proses yang terjadi terus menerus, ini artinya bahwa masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tidaklah sama.
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam
masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kita akan dapat melihat perubahan itu
setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang.
Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,
sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut
tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup
perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian
dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat
sulit untuk dipisahkan.
Perubahan sosial
Perubahan
sosial dipengaruhi lima hal, yaitu :
1.
Perubahan
struktur pola hubungan sosial
Pada sistem
sosial seringkali dijumpai ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem.
Ketegangan ini dapat berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi
struktur sosial yang ada. Perubahan pola hubungan antar individu menyebabkan
adanya ketegangan sosial yang dapat berupa kompetisi atau konflik bahkan
konflik terbuka atau kekerasan. Kompetisi atau konflik inilah yang
mengakibatkan adanya perubahan melalui aksi sosial bersama untuk merubah norma
dan nilai. Contohnya adalah Industrialisasi, yang membawa pengaruh pada
hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, sistem pemilikan tanah, pelapisan sosial,
hubungan kekerabatan, dan lain-lain. Perubahan sosial yang disebabkan oleh
industrialisasi ini termasuk perubahan besar karena perubahan ini membawa
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat dan terjadi pada unsur-unsur
sosial budaya masyarakat.
2.
Persebaran
penduduk
Di dalam masyarakat muncul apa yang disebut dinamika
penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk
yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat,
khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah
orang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal sistem bagi hasil, dan yang
lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah
penduduk akan berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja,
maupun stratifikasi sosial, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang ada. Selain itu, komposisi penduduk yang heterogen juga turut
mempengaruhi perubahan sosial. Di dalam masyarakat heterogen
yang mempunyai latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah
terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial. Keadaan
demikian merupakan pendorong terjadinya perubahan-perubahan baru dalam
masyarakat dalam upayanya untuk mencapai keselarasan sosial.
3.
Sistem
politik dan kekuasaan
Perubahan sosial dapat disebabkan oleh terjadinya pemberontakan
atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.
Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akan membawa akibat berubahnya
segala tata cara yang berlaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Biasanya
hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda.
Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan
kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan
pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar,
baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
Perubahan sosial juga dapat dilihat dari proses transformasi
tiga pola politik dan kekuasaan, yaitu demokrasi, fasisme, dan komunisme.
Demokrasi merupakan suatu bentuk tatanan politik yang dihasilkan oleh revolusi
oleh kaum borjuis. Pembangunan ekonomi pada negara dengan tatanan politik
demokrasi hanya dilakukan oleh kaum borjuis yang terdiri dari kelas atas dan
kaum tuan tanah. Masyarakat petani atau kelas bawah hanya dipandang sebagai
kelompok pendukung saja, bahkan seringkali kelompok bawah ini menjadi korban
dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Terdapat pula
gejala penghancuran kelompok masyarakat bawah melalui revolusi atau perang
sipil. Negara yang mengambil jalan demokrasi dalam proses transformasinya
adalah Inggris, Perancis dan Amerika Serikat.
Berbeda halnya demokrasi, fasisme dapat berjalan melalui
revolusi konserfatif yang dilakukan oleh elit konservatif dan kelas menengah.
Koalisi antara kedua kelas ini yang memimpin masyarakat kelas bawah baik di
perkotaan maupun perdesaan. Negara yang memilih jalan fasisme menganggap
demokrasi atau revolusi oleh kelompok borjuis sebagai gerakan yang rapuh dan
mudah dikalahkan. Jepang dan Jerman merupakan contoh dari negara yang mengambil
jalan fasisme.
Komunisme lahir melalui revolusi kaun proletar sebagai akibat
ketidakpuasan atas usaha eksploitatif yang dilakukan oleh kaum feodal dan
borjuis. Perjuangan kelas yang digambarkan oleh Marx merupakan suatu bentuk
perkembangan yang akan berakhir pada kemenangan kelas proletar yang selanjutnya
akan mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Perkembangan masyarakat oleh Marx
digambarkan sebagai bentuk linear yang mengacu kepada hubungan moda produksi.
Berawal dari bentuk masyarakat primitif (primitive communism) kemudian
berakhir pada masyarakat modern tanpa kelas (scientific communism).
Tahap yang harus dilewati antara lain, tahap masyarakat feodal dan tahap
masyarakat borjuis. Marx menggambarkan bahwa dunia masih pada tahap masyarakat
borjuis sehingga untuk mencapai tahap “kesempurnaan” perkembangan perlu dilakukan
revolusi oleh kaum proletar. Revolusi ini akan mampu merebut semua faktor
produksi dan pada akhirnya mampu menumbangkan kaum borjuis sehingga akan
terwujud masyarakat tanpa kelas. Negara yang menggunakan komunisme dalam
proses transformasinya adalah Cina dan Rusia.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, perubahan sosial dapat
diakibatkan oleh perubahan sistem politik dan kekuasaan di suatu masyarakat.
4.
Hubungan
keluarga
Hubungan
keluarga atau kekerabatan juga dapat menjadi faktor yang turut mempengaruhi
perubahan sosial. Salah satu contohnya adalah mengenai pola hubungan antara
orang tua dengan anak-anaknya yang pada umumnya bersifat asosiatif, yang lazim
dijumpai pada masa sekarang ini. Akan tetapi tidak jarang bahwa dengan
meningkatnya usia dan kedewasaan anak, terjadi suatu sikap keragu-raguan
terhadap pendirian orang tua yang dianggap kolot dan kuno. Orang tua yang telah
terikat pada tradisi, tidak begitu saja menerima perubahan-perubahan sosial
dalam masyarakat, di mana perubahan-perubahan tersebut dapat lebih mudah
diterima oleh generasi yang muda, yang belum sepenuhnya berhasil membentuk
kepribadiannya, misalnya mode dan gaya berpakaian. Belum stabilnya kepribadian
generasi muda, yang tak jarang menimbulkan konflik dalam dirinya, berhadapan
pula dengan kepribadian generasi tua yang telah lama terbentuk dan tertanam
dengan kuat, sehingga cenderung konservatif. Hal ini dapat memicu konflik atau
pertentangan sosial.
5.
Sistem
status
Perubahan sistem
status dapat menjadi penyebab perubahan social. Berdasarkan lintasan
sejarahnya, stratifikasi sosial pada masyarakat pra-industrial belum terlalu
terlihat dengan jelas dibandingkan pada masyarakat modern. Hal ini disebabkan
oleh masih rendahnya derajat perbedaan yang timbul oleh adanya pembagian kerja
dan kompleksitas organisasi. Status sosial masih terbatas pada bentuk ascribed
status, yaitu suatu bentuk status yang diperoleh sejak dia lahir.
Mobilitas sosial sangat terbatas dan cenderung tidak ada. Krisis status mulai
muncul seiring perubahan moda produksi agraris menuju moda produksi kapitalis
yang ditandai dengan pembagian kerja dan kemunculan organisasi kompleks.
Perubahan mode produksi menimbulkan masalah yang pelik berupa
kemunculan status-status sosial yang baru dengan segala keterbukaan dalam
stratifikasinya. Pembangunan ekonomi seiring perkembangan kapitalis membuat
adanya pembagian status berdasarkan pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain
sebagainya. Hal inilah yang menimbulkan inkonsistensi status pada individu.
Apabila dilihat lebih jauh, kemunculan kelas baru ini akan menyebabkan semakin
ketatnya kompetisi antar individu dalam masyarakat baik dalam perebutan
kekuasaan atau upaya melanggengkan status yang telah diraih. Fenomena kompetisi
dan konflik yang muncul dapat dipahami sebagai sebuah mekanisme interaksional
yang memunculkan perubahan sosial dalam masyarakat.
Adanya sistem yang terbuka (open
stratification) di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan
terdapatnya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan
kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini
akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang
memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari
seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama
dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini
dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya
memiliki status yang tinggi tersebut. Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak
sosial vertikal atau horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat.
Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan
dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat
mengembangkan kemampuan dirinya.
No comments:
Post a Comment