SEJARAH RENAISSANCE
A. Faktor-faktor Munculnya
Renaissance
Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa
sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di
bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi
nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta
Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517Abad Pertengahan
merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan
mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai
konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan
dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari
ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba
Zaman Pembaharuan. Maksud “Zaman Kelam” ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi
kemunduran intelek dan kelembapan ilmu pengetahuan. Menurut Ensiklopedia
Amerikana, tempoh zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman
kejatuhan Kerajaan Rom dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad
ke-15 Masehi. “Gelap” juga bermaksud tiada prospek yang jelas bagi masyarakat
Eropa. Keadaan ini merupakan wujud tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa
agama; Gereja Kristen yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta
mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya
gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu
pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains
asa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka ditolak. siapa yang
mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan
didera malah ada yang dibunuh.
Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama
dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi
ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia
kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan
alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan
secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani
dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah
memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir dalam
kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia
berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng
yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah
yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong
dan angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang memiliki pengetahuan
tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika
melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka
semua sudut kegelapannya akan terlihat.
Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni
: “Para ilmuwan pada Abad Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari
berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan”.
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang
mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai
gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat
mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak
mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan.
Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan
Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari
tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus
dibunuhnya.
Pemikiran
manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup
seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia
pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah
mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik
yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat
pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan
adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari
gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan
pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada
pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam
pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan
dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal
seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut
Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni,
artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya,
gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif
setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut pemikir
Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan
sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja
berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat
pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk
mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan
citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran
budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah
akibat skisma (perang agama).
Renaissance
muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis.
Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris
yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal
menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari
ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme
menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya
semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh
Italia dan Eropa.
B. Karakteristik Renaissance
Renaissance
merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya
memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus
memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia
untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu
menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan
dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Tuhan melainkan suatu keadaan yang dapat
diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan
bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat
dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan
semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan
sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest
expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai
manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani
mengatakan “Man can do all things if they will”.
Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan
pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani
kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang
dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus
berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir.
Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia
renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam
berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan
mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri
baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya.
Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni
pahat, seni musik dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus
berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi
kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
C. Tokoh-Tokoh Renaissance
Dalam
makalah ini tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa yang menurut
penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance. Tokoh-tokoh tersebut
antara lain.
a.
Dante Alighiere (1265-1321)
Dante
lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya.
Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari
pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis.
Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang otoritas moral Kepausan yang
dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku
yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan
dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik,
mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil
karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang
gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia
berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan
jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib.
Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang
setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria
(pembersih jiwa), dan paradiso (surga).
b.
Lorenzo Valla (1405-1457)
Lahir di
Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang
sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah
jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”.
Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit
pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan
pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan
jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang
mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia,
khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi
perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam
sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation
declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar
Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan
gaya bahasa abad ke 4 melainkan abd ke-8.
c.
Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Filosof
politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia.
Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh
kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun
sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai
misi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di
dalam negeri Italia.
Hasil
karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun
1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan
terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah
The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan
La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan
orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran),
mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah
dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia
meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.
d.
Boccacio (1313-1375)
Giovani
Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang
berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid
atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione
dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra
lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang
tersusun dalam 15 jilid.
e.
Francesco Petrarca (1304-1374)
Lahir pada
20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke
Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis.
Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa
adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang
diberi nama Ikaros.
f.
Desiderius Erasmus (1466-1536)
Eramus
lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus
dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor
kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan
menjadi tiga yaitu:
a) Kelompok karya-karya satiris
dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang
melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).
b) Kelompok karya bernada satiris
berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas
kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight
(1501), The Complaint of peace (1517).
c) Kelompok dalam bentuk terjemahan
kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations
on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.
Renaissance Di Italia
1.
Florencia Kota Pelopor
Florencia
menjadi pelopor renaissance di Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau
Venesia. Menurut John Hele dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance
di Italia karena berbagai faktor antara lain adalah
a) kota Florencia pada zaman Romawi
bernama Florentia itu secara geografis merupakan kota pedalaman Italia Utara
yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota
pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa
di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan
Romagna di sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak
mengherankan jika Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan
besar pada abad ke-XIII.
b) Florencia sebagai kota industry
khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada umumnya. Menurut John Hele
pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries,
importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki
oleh pengrajin, pedagang.
c) Florencia sebagai pusat keuangan
Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang besemboyan “per non dormire
(agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan
“Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh
orang Florencia)”.
d) Florencia merupakan ibukota
Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system pemerintahan demokrasi
dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan inteletual
dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang
didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para
ilmuan terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan
apabila dapat mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi
Italia selama dua abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai
bidang kehidupan manusia dari sumber-sumber daya manusia, keuangan,
perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih humanisme yang melahirkan
liberalisme, individualisme serta rasionalisme mendapat tempat subur untuk
berkembang ke seluruh penjuru Eropa.
2. Keluarga
Medici
Keluarga
Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman
renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada
abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil
dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir.
Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar
Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik,
ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.
Giovani
mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan
keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan
agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya,
kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia
yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain
menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada
tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia
akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin
oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent
(seni untuk uang).
Lorenzo
merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan
akhirnya menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang
menjadi pemimpin gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus
Clemens VII (1523-1534), Paus Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605.
Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan pelindung
karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of Urban.
Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang bernama
Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa hingga abad
XVIII.
D. DAMPAK RENAISSANCE
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa :
·
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal
seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme,
nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara
pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan kekuasaan
golongan feodal.
·
Italia telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada
abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota Konstantinopel dikuasai oleh Islam
telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah
menyebabkan ramainya para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di
Italia. Ini menyebabkan Italai menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah
pada masa itu.
·
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang
berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feodal
yang senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.
·
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci
yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo
merupakan tokoh seni, arsitek, jurutera, penyair dan ahli anatomi.
·
Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan
Galileo.
·
Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang
berusaha menguraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang
menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan yaitu mengukur tembakan peluru
mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu aljabar.
·
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh
perubatan di Eropa. Antara tokoh perubatan terkenal yaitu William Harvey yang
telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.
·
Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif
dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktivitas penjelajahan dan
petualangan.
KESIMPULAN
Sejarah
Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan
kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar
pada cita-cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan,
keperkasaan dan kemasyuran, mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan
pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan
kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis
(zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga
saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga
menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
No comments:
Post a Comment