History

History
"History Make Me Happy"

Tuesday 16 August 2016

KARIMUNJAWA: GEOGRAFI, HISTORI, dan TRADISI
(Bag. 2)

v  Sejarah Nama Karimunjawa
    Pada umumnya, nama suatu tempat memiliki arti tersendiri yang erat kaitannya dengan mitos, tokoh-tokoh tertentu atau peristiwa penting yang pernah terjadi di masa lampau. Demikian halnya dengan Kepulauan Karimunjawa. Secara historis, nama Karimunjawa berkaitan erat dengan Sunan Nyamplungan, seorang tokoh penyebar Islam di Karimunjawa. Keberadaan Pulau Karimunjawa juga tidak lepas dari bidikan sejarah salah satu Wali Songo yang terkenal yaitu Sunan Muria, Sunan Kudus dan Kalijaga. Konon orang yang pertama kali mendiami serta menemukan Pulau Karimunjawa adalah Raden Amir Hasan putra dai Sunan Muria, cucu dari Sunan Kalijaga dan murid dari Sunan Kudus. Sepak terjang dari Sunan Amir Hasan atau lebih akrab dikenal dengan Sunan Nyamplungan adalah cikal bakal berkembangnya dakwah islam di Karimunjawa. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi peminat studi sejarah yang banyak  menemukan hal-hal baru tentang Sunan Nyamplungan.
      Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal. Hal ini disebabkan perkembangan kehidupan Amir Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selalu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria. Melihat hal yang tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan, Sunan Muria selalu menanamkan jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun Amir Hasan cenderung pada kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan Muria dan Nyai Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada pamannya, yaitu Sunan Kudus dengan harapan dapat diasuh oleh Sunan Kudus dapat diterima dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh.
     Selama dalam asuhan Sunan Kudus, Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi pemuda yang baik dan sangat taat melaksanakan ajaran dan perintah Sunan Kudus. Melihat perkembangan yang demikian, Amir Hasan kemudian dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan Kudus sudah merasa cukup membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya mendalami ajaran agama Islam. Setelah menerima laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia  karena  anaknya mau  mematuhi  ajaran  orang  tua, kemudian untuk melatih dan mencobanya diperintahkan oleh Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke salah satu pulau yang kelihatan dari  puncak gunung  Muria seperti kremun – kremun (dalam bahasa Indonesia artinya yaitu samar-samar) dengan disertai dua orang abdi untuk menemani dan diberi bekal dua biji buah nyamplung untuk ditanam. Sebelum ke sana Sunan Kalijaga kakek dari Sunan Nyamplungan membekalinya dengan tongkat yang sudah diberi doa-doa yang dinamakan tongkat kayu Dewandaru dan dibawalah tongkat wasiat ini oleh Sunan Nyamplungan untuk berjaga-jaga selama dalam perjalanan. Selain itu diberikan juga dua mustaka Masjid kepada Sunan Nyamplungan untuk didirikan Masjid di Karimunjawa. Sampai sekarang pohon Dewandaru telah banyak dibudidayakan di daerah Karimunjawa. Kayu Dewandaru menurut masyarakat Karimunjawa merupakan salah satu kayu keramat, bertuah dan sakral (Mbah Ahmad Shodiq, 24 Juli 2011). Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu lama dengan menyeberang laut akhirnya sampai di tempat yang dituju di sebuah pulau , kemudian Amir Hasan menetap di sana dan pulau ini kelak bernama Karimunjawa.
      Pulau yang terlihat kremun – kremun dan masih merupakan kawasan kepulauan Jawa , dipakai sebagai tempat tinggal Amir Hasan, terdapat beberapa pohon nyamplung, maka sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan dengan nama “ Sunan Nyamplungan “. (M. Mujibur Rohman)

No comments:

Post a Comment