History

History
"History Make Me Happy"

Thursday 18 August 2016

PENDIDIKAN LINGKUNGAN KEPADA ANAK

            Pendidikan lingkungan hidup mengisyaratkan pentingnya kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran. Alam adalah sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk dieksplorasi, dikembangkan dan dijadikan media pembelajaran yang menarik bagi siswa didik. Alam mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, tentang nilai-nilai, tentang kebaikan dan keburukan yang dikomunikasikan dengan bahasanya sendiri.
Secara komprehensif, ada beberapa catatan yang harus diimplementasikan dan diajarkan dalam pendidikan lingkungan antara lain:
§  Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);
§  Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
§  Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;
§  Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;
§  Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;
§  Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
§  Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
§  Membantu peserta didik untuk menemukan (discover) gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
§  Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
§  Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first - hand experience).
Salah satu warisan terbaik yang bisa diajarkan kepada anak didik adalah rasa cinta lingkungan hidup.  Bekal untuk mencintai lingkungan juga mereka butuhkan, karena anak-anak didik adalah para penerus untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan Bumi agar tetap nyaman dan bersih untuk ditinggali. Membiasakan mereka untuk mencintai lingkungan dapat dimulai dari rumah dan sekolah. Bila mereka telah terbiasa memulai hal tersebut dari rumah, maka mereka akan terus membawa kebiasaan tersebut sepanjang hidup mereka. Hal ini harus dilakukan sejak dini, dan mereka akan menjadi generasi pelindung lingkungan hidup dari segala kerusakan akibat keteledoran manusia. Ada beberapa cara yang bisa dapat dimulai untuk membiasakan mereka cinta lingkungan, yaitu:
· Buang Sampah Pada Tempatnya
Hal ini bisa menjadi dasar kepedulian peserta didik pada lingkungannya. Guru bisa memberi wawasan pada mereka apa bahaya jika sampah tidak dibuang pada tempatnya, misalnya saja membuang sampah di sungai atau melempar sampah sembarangan dari jendela mobil. Ajarkan juga mereka membedakan mana sampah organik mana sampah non-organik. Untuk melatih mereka, caranya dengan menyediakan tempat sampah yang bisa menampung sampah non organik di sekolah dan mencobanya di rumah juga. Jika mereka sudah terbiasa dan memulai, maka mereka akan peduli saat membuang sampah pada tempatnya di manapun mereka berada.
· Kreasi Baru Dengan Daur Ulang
Memanfaatkan beberapa barang bekas dan sampah yang bisa didaur ulang bisa menjadi salah satu cara kreatif agar peserta didik tidak terlalu konsumtif membeli berbagai mainan atau barang-barang buatan pabrik. Selain bisa menjadi alternatif daur ulang, kegiatan ini bisa dilakukan peserta didik sebagai hal yang menyenangkan. Tanamkan pada diri anak didik bahwa memakai bahan kreatif daur ulang adalah hal yang baik dan bisa menyelamatkan lingkungan.
· Belajar Menanam Pohon
Membuat anak didik mencintai pohon sebagai salah satu penopang kehidupan tentu harus dibiasakan mulai mereka kecil. Jika halaman sekolah tidak terlalu luas, bisa memanfaatkan tanaman yang memakai media pot. Peserta didik juga dapat diajak untuk turut serta merawatnya, lebih baik jika yang kita tanam bisa menghasilkan buah seperti pohon tomat atau lombok.
· Tamasya Ke Alam Bebas
Anak-anak akan lebih mudah bila melihat dan merasakan sendiri seperti apa lingkungan yang sehat, sehingga tidak ada salahnya bagi kita untuk mengajak mereka tamasya ke sebuah lokasi yang masih mempertahankan sisi alaminya. Kita dapat mengajak anak didik ke sebuah hutan lindung atau cagar alam. Dengan datang langsung, guru bisa menjelaskan fungsi hutan sebagai paru-paru penghasil oksigen, daerah resapan air dan kegunaan dari batang pohon. Bila kebetulan melewati sungai yang kotor, guru bisa menjelaskan dampak tercemarnya air sungai dan laut, termasuk bahaya yang timbul jika perairan digenangi banyak sampah. (M. Mujibur Rohman)


No comments:

Post a Comment