History

History
"History Make Me Happy"

Thursday 18 August 2016

SIMBOL DALAM RITUAL
Simbol merupakan manifestasi yang nampak dari ritus dan selalu digunakan di dalam ritus. Simbol-simbol yang dimaksud adalah simbol ritual yang merupakan kesatuan terkecil dari ritus yang masih mempertahankan sifat-sifat spesifik tingkah lakunya dalam ritus. Simbol didefinisikan sebagai sesuatu yang dianggap, dengan persetujuan bersama, sebagai  sesuatu yang memberikan sifat alamiah atau mewakili atau mengingatkan kembali dengan memiliki kualitas yang sama atau dengan membayangkan dalam kenyataan atau pikiran. Menurut Victor Turner tidak mungkin mengetahui makna ritualitas masyarakat tanpa memahami makna simbol-simbol yang digunakannya.
            Menurut Victor Turner ritus dibagi menjadi 2 jenis. Penggolongan ritus-ritus tersebut adalah :
a.    Ritus krisis hidup, yaitu ritus-ritus yang diadakan untuk mengiringi krisis-krisis hidup yang dialami oleh manusia. Manusia mengalami krisis karena ia beralih dari satu tahap ke tahap berikutnya. Di sini ada masa peralihan. Ritus ini meliputi kelahiran, pubertas, dan kematian. Upacara-upacara krisis hidup tidak hanya berpusat pada individu, melainkan juga tanda adanya perubahan dalam relasi sosial di antara orang yang berhubungan dengan mereka, dengan ikatan darah, perkawinan, control sosial, dan lain sebagainya.
Contoh ritual krisis hidup :
v Upacara inisiasi. Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami inisiasi. Ritus ini dilakukan karena untuk masuk kea lam kedewasaan, seorang anak laki-laki atau perempuan perlu diantar melalui ritus karena ada perubahan-perubahan yang dapat menimbulkan krisis-krisis tertentu dan juga karena ia akan mengalami perubahan status. Jenis upacara inisiasi adalah mukanda (upacara sunatan untuk anak laki-laki untuk mempersiapkannya ke dalam upacara berburu) dan Nkang’a (upacara pubertas anak perempuan untuk mempersiapkannya dalam upacara kesuburan).
b.    Ritus gangguan, yaitu ritus yang dilakukan untuk menghilangkan berbagai gangguan atau kesialan. Contoh gangguan atau kesialan ini adalah nasib sial dalam berburu, ketidakteraturan reproduksi pada para wanita dan bentuk sakit lainnya dengan tindakan roh orang mati, atau gangguan roh leluhur terhadap seseorang sehingga seseorang mengalami nasib sial. Ada tiga cara mengganggu yaitu :
1.)       Roh seorang pemburu menganggu kerabatnya sehinga ia kehilangan arah dalam berburu, gagal menemukan binatang atau menembak binatang tetapi tidak kena.
2.)     Roh seorang wanita yang telah mati mengganggu kerabat wanitanya sehingga ia menemukan kesukaran dalam berbagai reproduksi.
3.)     Roh seseorang yang telah meninggal (laki-laki atau perempuan) mengganggu kerabat mereka sehingga kerabat mereka menjadi sakit.
Tiga macam gangguan ini berhubungan dengan tiga ritus yaitu :
1.       Upacara berburu yang diadakan untuk laki-laki
2.       Upacara kesuburan yang diadakan untuk wanita.

3.       Upacara penyembuhan untuk diadakan baik untuk pria maupun wanita.

No comments:

Post a Comment