History

History
"History Make Me Happy"

Wednesday 17 August 2016

RELASI FILSAFAT PROGRESIVISME  DAN PENDIDIKAN BERBASIS PANCASILA

     Bangsa Indonesia memiliki filsafat umum atau filsafat Negara ialah Pancasila. Sebagai filsafat Negara, Pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat dalam berkarya pada segala bidang, dan mewarnai segala segi kehidupan. Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. termasuk dalam bidang pendidikan. Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Sehingga dalam prakteknya, pendidikan di Indonesia diarahkan agar sesuai dengan Pancasila
     Sedangkan Progressivisme merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang berkembang dengan pesat pada permulaan abad ke XX dan sangat berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan. Ontologi progresivisme mengandung pengertian dan kualitas evolusionistis yang kuat. Pengalaman diartikan sebagai ciri dinamika hidup, dan hidup adalah perjuangan, tindakan dan perbuatan. Manusia akan tetap hidup berkembang, jika ia mampu mengatasi perjuangan, perubahan dan berani bertindak
     Pada hubungannya pendidikan progressivisme dengan pendidikan berbasis Pancasila terdapat relevansi, yang mengejawantah dalam persamaan dan perbedaan antara keduanya.
v  Persamaan
      Boleh dikatakan bahwa nilai-nilai pendidikan progressivisme banyak terdapat kesamaan dengan pendidikan berbasis pancasila. Diantaranya adalah konsep pendidikan progressivisme sangat menghargai kedudukan manusia, dan dalam Pancasila pun manusia sangat dihargai (tercermin dalam sila kedua Pancasila). Penghargaan akan digunakannya kemampuan akal dalam pendidikan juga merupakan ciri yang sama. Begitu juga penghargaan akan kebebasan manusia dalam mengembangkan segala potensi kemanusiaannya juga merupakan satu kesamaan dengan pendidikan berbasis Pancasila. Selain itu, perubahan dan kemajuan peserta didik, sebagai salah satu target utama yang ingin dicapai oleh pendidikan progressivisme demi terciptanya manusia yang unggul, juga merupakan satu bentuk kesamaan dengan apa yang menjadi salah satu target yang ingin diwujudkan dalam pendidikan berbasis Pancasila. Persamaan antara progressivisme dan pendidikan berbasis Pancasila terletak pada pandangan anak didik dalam interaksi pendidikan. Bahwa anak didik merupakan mahluk unik yang harus dikembangkan, anak didik merupakan objek sekaligus subjek aktif dalam pendidikan, serta mengenai perbedaan individual anak didik baik, biologis, inteligensi maupun psikologis. Dan persamaan selanjutnya mengenai pembawaan anak didik, dimana antara satu dengan yang lain tidak sama dalam hal perkembangan.
v  Perbedaan
      Sedangkan perbedaan yang sangat mendasar antara pendidikan progressivisme dengan pendidikan berbasis Pancasila meliputi landasan filosofis yang dibangun baik itu mengenai ontologi, epistemologi maupun aksiologi, serta mengenai nilai yang dibangun dan tujuan pendidikan. Progressivisme yang didasari oleh filsafat pragmatis, pandangan ontologinya difokuskan pada pengalaman yang merupakan dinamika hidup dan memiliki ciri-ciri: dinamis, temporal, spatial dan pluralitas. Selain itu, pikiran dalam progressivisme dapat terlihat dalam aktifitas, tingkah laku dan berperan dalam pengalaman. Pandangan epistemologi progressivisme didasarkan pada pengetahuan, bahwa pengetahuan bersifat pasif, sehingga perlu diujicoba. Alat untuk mengetahui teori pengetahuan meliputi; induktif, deduktif, rasional dan empirik. Sedangkan dalam penarikan pengetahuan progressivisme menggunakan metode induktif. Pandangan epistemologi selanjutnya mengenai kebenaran, bahwa kebenaran mempunyai peran penting untuk membuktikan apakah teori itu benar atau salah. Kebenaran dalam progressivisme bersifat spekulatif tergantung pada ruang dan waktu. Pandangan aksiologi progressivisme, bahwa nilai tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan dan realita. Nilai dalam progressivisme disandarkan pada filsafat pragmatis, sehingga nilai merupakan moralitas relatif.
       Pendidikan berbasis Pancasila didasarkan pada filsafat pendidikan Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri yang mengejawantah dalam lima sila. Pandangan ontologi pendidikan Pancasila difokuskan pada hakekat manusia dalam hubungannya dengan masyarakat dan Tuhan.. Pandangan epistemologi pendidikan Pancasila mengenai pengetahuan difokuskan pada ilmu dan manusia itu sendiri, bahwa ilmu dan manusia harus diintegrasikan, sehingga akan menghasilkan manusia yang sempurna. Mengenai kebenaran, ada kebenaran yang bersifat mutlak, yakni kebenaran datanganya dari Tuhan, yang tercermin dalam sila pertama Pancasila. Aksiologi pendidikan berbasis Pancasila, bahwa nilai mempunyai dua unsur, yakni nilai illahi (ketuhanan) dan nilai insani (nilai kemanusiaan).
       Dari pembahasan mengenai landasan filosofis, dapat diketahui tujuan pendidikan progessivisme dan pendidikan berbasis Pancasila. Tujuan pendidikan progressivisme hanya didasarkan pada pemberian ketrampilan atau hanya pada materi/dunia semata. Tujuan pendidikan berbasis Pancasila, yaitu untuk mencapai kesempurnaan sikap dan merentangkan dua dimensi, yakni untuk mencapai dimensi Ketuhanan dan kemanusiaan (termasuk kemasyarakatan). Perbedaan konsepsi anak didik menurut progressivisme dan pendidikan ala Pancasila, yakni tentang pengalaman dan lingkungan anak didik. Progressivisme memandang pengalaman dan lingkungan anak didik hanya didasarkan pada keadaan sosial anak didik. Sedangkan dalam pendidikan berbasis Pancasila pengalaman dan lingkungan anak didik, tidak hanya didasarkan pada keadaan sosial anak didik, tapi keadaan anak didik dalam hubungannya dengan hal yang lain seperti, keagamaan dan kemasyarakatan. Dengan demikian pendidikan progressivisme maupun pendidikan berbasis Pancasila terdapat satu pola hubungan yang saling melengkapi, sehingga dari sana dapat ditarik satu hubungan bahwa kemajuan pendidikan berbasis Pancasila akan dapat terwujud manakala ditunjang dengan nilai-nilai positif yang terdapat dalam pendidikan progressivisme, begitu pula konsep pendidikan tersebut akan terasa hambar manakala tidak disesuaikan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri, yaitu Pancasila.


No comments:

Post a Comment